Selasa, 26 April 2011

     Strada Triton HD-X Melaju Tanpa Digas


Saat peluncuran Mitsubishi Strada Triton HD-X di Balikpapan (24/3), ucapan Executive Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Motors Rizwan Alamsjah, di antaranya dikatakan pengganti GLX ini dikembangkan untuk menaklukkan "medan yang tak bersahabat", bikin penasaran Kompas.com. Kebetulan KTB menyiapkan lima unit HD-X baru dan beberapa varian Strada Triton Exceed untuk dijajal di atas dua trek yang didesain khusus.

Trek pertama, menurut Reza HP dari Java Adventure (JV)— pembuat lintasan—untuk membuktikan ucapan Rizwan Alamsjah tadi. Meskipun panjangnya kurang dari 1.000 meter, rintangannya sangat komplet. Ditambah lagi terkena siraman hujan membuat tanah merah siap menguras tenaga HD-X yang bermesin 4M40 berkapasitas 2,8 liter diesel SOHC memiliki tenaga 97PS dengan torsi 22kgm.

Trek "neraka"

Kondisi lintasan sudah tidak berbentuk dan layak disebut trek "neraka" lantaran sulit melesat lebih dari 10 km per jam saking licin. Ditambah rintangan seperti kubangan air, jalan turunan dengan sudut kemiringan 48 derajat, tikungan tajam menanjak dan jalur dengan kedalaman 30 sentimeter yang cukup panjang cukup untuk menguji tenaga mesin, kaki-kaki (suspensi), dan kenyamanan.

Perubahan pada suspensi dengan memakai lima daun per dipadu double action membuat bantingan pikap lebih empuk dan bagian belakang tidak bergerak liar. Di kontur jalan tidak rata tetap keempat roda mempunyai traksi yang sama karena sudah dilengkapi M-Locker.

Tak heran, saat menerjang kubangan lumpur sedalam tiga perempat ban, HD-X melaju dengan santai dan tidak terdengar benturan baru yang keras. Ini dikarenakan ground clearance yang tinggi berkat pemakaian ban ukuran 245/75 dari sebelumnya 205. Kalaupun terdengar ada benturan kecil, tak usah khawatir bakal nyangkut oleh gardan atau komponen lainnya. Sebab desain bagian bawah HD-X rata.

Begitu juga kala ke luar dari lumpur, saat naik ke permukaan tanah, bagian bemper dan bawahnya tak ada yang terkena. Desain melengkung ditambah adanya dek sangat membantu mobil ke luar dengan mudah. Terbukti bawah bemper depan tidak menggasak tanah saat melewati jalan turunan 48 derajat.

Tenaga mesin mulai diuji selepas jalan turunan. Kita harus membelok dengan sudut tajam dan menanjak. Tanpa menginjak pedal gas berlebihan, HD-X bisa merayap dengan baik. Mungkin ini setelah ada ubahan pada torsi dari 20,2 kgm menjadi 22 kgm membuat tenaga bawah sedikit galak.

Kala menjajal trek 2, kondisi sedikit di bawah trek 1. Tetap ada kubangan lumpur, superbowl dan beberapa tikungan patah serta jalan menanjak 20 derajat. Permukaan jalan tetap licin tapi, tidak selicin pertama.

Di sini, Kompas.com menjajal dengan dua cara. Pertama, tanpa dibantu 4WD 4H seperti di trek pertama, tapi memakai gerak dua roda (2WD). Ternyata lolos. Sempat timbul rasa khawatir saat keluar kubangan tidak bisa naik. Ternyata dengan putaran mesin yang tidak berlebihan, dan dibantu memainkan kemudi, bisa lolos.

Cara kedua, mengggunakan 4WD 4H tapi tidak menekan pedal gas sama sekali. Tak disangka juga lolos, meski saat mulai menanjak perlu bantuan gas sedikit, setelah itu dilepas.

sumber & foto: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar